Kamis, 09 Oktober 2014

KITAB SAMAWI FI BAYANI TASAWWUF




DAFTAR ISI KITAB SAMAWI FI BAYANI TASAWWUF

BIOGRAFI MUALLIF ( KH. M. Abdul Ghufron Al-Bantani)......... 1
KITAB SAMAWI FI BAYANI TASAWWUF………………...... 6
TOPIK DAN REFERENSI KITAB…………………………....... 7
PENDAHULUAN……………………………………………...... 8
RUMUS HURUF HIJAIYAH SURYANI…………………......... 12


JILID I
BAB I : MENJAGA MATA DAN LISAN
- Maqolah Pertama……………………………................….... 13
- Maqolah Kedua……………………………................…….. 14
- Maqolah Ketiga………………………………................….. 16
- Maqolah Keempat……………………………................….. 19
- Maqolah Kelima……………………………................……. 21
- Maqolah Keenam………………………………................... 23
- Maqolah Ketujuh…………………………….................…... 26
- Maqolah Kedelapan…………………………................…… 29
- Maqolah Kesembilan…………………………….................. 33


BAB II : MENJAGA HATI
- Maqolah Pertama…………………………….................…... 40
- Maqolah Kedua………………………………................….. 44
- Maqolah Ketiga………………………………….................. 49
- Maqolah Keempat……………………………................….. 55
- Maqolah Kelima………………………………................…. 61


BAB III : MENJELASKAN SHOLAT
- Maqolah Pertama………………………………................... 66
- Maqolah Kedua…………………………...............……….. 70
- Maqolah Ketiga……………………………...............…….. 72
- Maqolah Keempat…………………………...............…….. 75
- Maqolah Kelima…………………………………................ 79
- Maqolah Keenam………………………………...............… 81
- Maqolah Ketujuh………………………………...............… 84
- Maqolah Kedelapan…………………………..............….… 86
- Maqolah Kesembilan……………………………................. 88


BAB IV : MENJELASKAN TENTANG TAUHID
- Maqolah Pertama……………………................……….….. 93
- Maqolah Kedua………………………………................…. 96
- Maqolah Ketiga………………………………................…. 100
- Maqolah Keempat…………………………….................… 103
- Maqolah Kelima……………………………..................….. 108
- Maqolah Keenam……………………………….................. 113
- Maqolah Ketujuh…………………………….................….. 117


BAB V : MENJELASKAN TENTANG SYEKH (GURU)
- Maqolah Pertama…………………………….................…. 123
- Maqolah Kedua………………………………................… 127
- Maqolah Ketiga………………………………................… 133
- Maqolah Keempat………………………................……… 137
- Maqolah Kelima………………………………................... 141
- Maqolah Keenam……………………………................…. 146



BIOGRAFI KH. M. ABDUL GHUFRON AL-BANTANI

IDENTITAS
Nama Asal : Iyus Sugirman
Nama Kun-yah : M. Abdul Ghufron Al-Bantani Asy-Syafi’i


A. M. Abdul Ghufron
M. Abdul Ghufron adalah Nama kun-yah yang diberikan oleh gurunya Abuya Mama Armin ketika beliau kholwat di makam Syekh Abdul Qodir Al-Jailani di Baghdad selama 40 Hari 40 Malam.

B. Al-Bantani
Al-Bantani adalah tempat lahirnya ilmu ketika beliau berguru kepada Abuya Mama Armin karena perjalanan hidup beliau di awali dari daerah Cibuntu Pandegelang Banten.


C. Asy-Syafi’i
Asy-Syafi’i adalah sebuah penisbatan Nama pada Madzhab Syafi’I yang di dirikan oleh Imam Muhammad bin Idris bin Syafi’i pada tahun 150-204 H/767-820 M.


1. KELAHIRAN
               Beliau adalah putra ke Dua dari pasangan suami istri Bapak H. Endang Mustofa dan ibu Hj. suntari putri dari Ibu Ade dan Aki Isak, adapun ibu Ade adalah keturunan ke 7 dari eyangnya yang bernama Raden Ardi Winata dan Nyai Abu Sarminah dan nasabnya sampai ke Prabu Siliwangi melalui Sultan Hasanuddin Banten sampai kepada Raden Syarif Hidayatulloh Sunan Gunung Jati. Sedangkan Aki Isa’ adalah keturunan dari Mbah Sajidan yang pernah berguru kepada sunan bonang yakni putranya sunan Ampel. Beliau diberi Nama Iyus Sugirman, beliau dilahirkan di Daerah Cibadak-Bandung Jawa Barat pada Hari Sabtu, 25 Desember 1963 M. bertepatan pada Tanggal 07 Rajab 1384 H.


2. MASA KECIL
                Ketika Beliau dilahirkan, Beliau tidak pernah merasakan Air Susu Ibunya, karena memang ibunda pada saat itu sedang dalam keadaan sakit parah, sehingga di asuh oleh neneknya yang bernama Ibu Iyah ( kakak dari Ibu Ade ), istri dari Raden Uko Sukma Wijaya, leles-Garut. Semasa kecil Nama panggilan beliau adalah Raden Abig. Dipanggil demikian karena sekujur tubuh baliu ditumbuhi bulu-bulu yang halus. Kata Abig diambil dari istilah sunda yang asalnya adalah Jabrik yang artinya Gondrong.

               Beliau di sebut Raden karena beliau masih keturunan darah biru, walaupun demikian kehidupan beliau tidak selayaknya seperti kehidupan orang-orang yang keturunan darah biru pada masa itu. Kehidupan beliau penuh dengan keprihatinan, karena belum pernah merasakan kasih sayang dari ke dua orang tuanya, beliau ditinggalkan ibunya menuju sang Kholiq pada saat beliau masih usia balita, sehingga beliau belum sempat melihat wajah ibunya.
Selanjutnya dalam masa kanak-kanak yang selayaknya sudah masuk jenjang pendidikan SR (Sekolah Rakyat) dimasa itu, justru beliau enggan bahkan beliau sering hilang dari rumahnya entah pergi kemana, tapi banyak sekali keanehan yang muncul dari diri beliau yang diluar akal (Khowariqul ‘Adat). Dikisahkan, ketika beliau berumur 10 Tahun, beliau sering kali hilang dari rumah dan datang secara tiba-tiba dengan menggunakan pakaian Adat Jawa atau disebut pakaian selayaknya Pangeran. Yang tujuannya untuk mengobati orang-orang yang sakit di daerahnya, dan setelah usai mengobati beliau kemudian hilang kembali entah kemana. Ada sumber lain menceritakan, beliau diusir dari rumahnya oleh semua keluarganya karena kanakalannya yang tidak mau sekolah dan tidak mau menuruti nasehat dari keluarga besarnya (bandel). Tapi anehnya selama beliau diusir dari rumahnya, beliau sering bergaul dengan orang-orang cina yang beragama Kong Hu Cu, bernama Engkong Bebeng. Beliau di beri wejangan oleh Engkong Bebeng “Yus kamu tidak dipercaya lagi oleh keluarga, hidup kamu cuma ada dua pilihan, yaitu jika kamu ingin hidup dengan menuruti hawa nafsumu maka jadilah seorang Penjahat sampai akhir hayatmu, dan jikalau kamu ingin hidup baik dan mengerti hakikatnya kehidupan maka carilah guru yang bisa mengenalkan Jasad, Hati dan Ruhmu.”setelah mendapat wejangan dari engkong, beliau kemudian pulang kerumah untuk pamitan dan meminta maaf dari semua kesalahan beliau serta minta Do’a Restu untuk meneruskan perjalanan hidupnya.

3. MENCARI GURU SEJATI
               Ketika beliau menginjak usia 12 Tahun, beliau meninggalkan kampung halamannya dengan berjalan kaki tanpa membawa uang sepeserpun untuk mencari guru sejatinya, sehingga sampai ke daerah Banten dan bertemu dengan ulama besar yang terkenal sebutannya dengan ulama Hikmah dan ulama Thoriqoh bernama KH. Hasan Amin ( Abuya Mama Armin ) Cibuntu Pandeglang Banten. Selama berguru kepada Abuya Mama Armin beliau tidak pernah diajarkan pelajaran-pelajaran layaknya santri-santri lainnya, separti belajar Kitab Kuning, Al-Qur’an, Hadist dsb. Akan tetapi beliau di perintah untuk Khidmah ( Melayani sang Kyai ), setiap hari beliau disuruh untuk menunggu sandal Kyai ketika sedang melaksanakan Sholat dan mengantarkan kemana saja pada saat Kyai itu pergi, bahkan sering sekali disuruh menunggu di depan pintu kamar Kyai sampai keluar. 
Setelah dua tahun lamanya beliau berguru, kamudian beliau dikubur hidup-hidup selama 40 hari 40 malam sebagai permulaan pendidikan Ruhaninya untuk mengenal jati diri dan Robbnya. Setelai usai pendidikan pertamanya, lalu beliau diperintahkan oleh gurunya untuk meneruskan perjalanan hidup dengan cara musafir ( berjalan kaki ) hingga sampai ke penjuru dunia, sebelum beliau meninggalkan daerah Banten beliau di baiat oleh Abuya Mama Armin dengan Ijazah Thoriqoh Qodiriyyah Wanaqsabandiyyah dan dipesani oleh sang Guru “Sebelum kamu mengenal Jati dirimu dan bisa menyatukan umat islam khususnya di Nusantara jangan sekali-kali kamu kembali ke banten, karena perjalananmu ini adalah makna rahasia Thoriqoh Qodiriyyah Wanaqsabandiyyah yang tujuan untuk menyatukan Umat manusia, Jasad, Hati dan Ruh.”


4. GURU-GURU BELIAU SELAMA MUSAFIR
1. KH. Hasan Amin ( Abuya Mama Armin) Banten
2. KH. Ahmad Syadzili ( Mama Cikisik ) Tasikmalaya
3. KH. Abdulloh Haq Nuh ( Aang Nuh ) Cianjur
4. KH. Zain Abdussomad (Aang Baden ) Cianjur
5. KH. Abdul Karim ( Mbah Makarim ) Boyolali
6. KH. Shiroj ( Mbah Shiroj ) Kertosuro
7. KH. Dalhar. Watu Congol Magelang
8. KH. Mukhlis, Batu Ampar Madura
9. KH. Arwani. Kudus
10. KH. Abdul Hamid. Pasuruan
11. KH. Abdullah Azza (Pak Azza) Lamongan
12. KH. Mbah Juned. Ngimbang Lamongan
13. KH. Ahmad Khudlori ( Mbah Dlori ) Gersik

Dan masih banyak guru-guru beliau yang tidak di sebutkan di lembaran ini baik dari Nusantara ataupun Luar Negri seperti Makkah, Madinah, Mesir, Baghdad, Cina dsb.

5. MERINTIS PESANTREN
               Selama perjalanan musafir yang lamanya 21 Tahun yang diawali dari tahun 1978 sampai tahun 1998, lalu sampailah beliau di Ampel Denta Surabaya dan beliau menikahi seorang wanita yang berasal dari Madura bernama Ibu Nyai Hj. Hafijah. Kemudian pada Tanggal 09 Januari 1999, beliau mendirikan Pesantren kecil dan diberi nama Pesantren “BENGKEL UNIQ TOMBO ATI”yang lebih di kenal dengan sebutan THE BENK UNIQ yang dulu diberi arti Universitas Qur’an dengan Logo berlafalkan Yasin, beliau tidak memungut biaya sepeserpun dari para santrinya. pada saat itu para santrinya terdiri dari kalangan musafir, orang melarat , Yatim Piatu dan orang gelandangan yang ingin memahami Al-Qur’an baik Tersurat, Tersirat ataupun Sirr. tetapi didalam masa pengajaran beliau kepada santri-santrinya banyak sekali fitnahan, Cacian dan Hinaan, bahkan lebih ironisnya lagi semua masyarakat bersepakat ingin membakar dan menghancurkan Pesantren karena dianggap Pesantren sesat. Karena masyarakat melihat Para santrinya berpakaian Compang-camping dan amburadul seperti gelandangan dan tidak seperti gholibnya para santri di Pesantren-pesantren lain yang notabene selalu berpakaian rapi dan mengkaji Kitab-kitab kuning. Karana pada saat itu beliau masih mendidik ketauhidan yang bersikap sederhana dan bersahaja, sedangkan para santri di wajibkan membaca Al-Qur’an tiap pukul 10 malam dan di teruskan dengan Sholawatan dan Sholat malam Berjamaah yang di akhiri dengan membaca surat Yasin sebanyak 41 kali.

Singkat cerita dengan seiringnya waktu, walaupun banyak rintangannya, Ponpes kecil ini tetap berdiri tegak sehingga santrinya bertambah banyak hingga beliau mengontrak rumah-rumah untuk di jadikan tempat lembaga pendidikan, kemudian Pondok Pesantren “BENGKEL UNIQ TOMBO ATI” diganti dengan Pondok Pesantren “UNIQ” yang mempunyai arti ULINNURIL ISLAMIL QOYYIDI ( Orang-orang yang mempunyai cahaya Islam yang Kokoh ). Pada tahun 2004 beliau memulai menerapkan pendidikan kitab kuning dengan metode Salafussolih yang tujuannya ingin mengangkat kembali ajaran Salafussolih di era Modern ini. 
Untuk lebih jelasnya perjalanan hidup beliau beserta karomahnya, bisa dilihat dalam kitab TARJAMATUSYAIKH (Riwayat Hidup) KH. M. Abdul Ghufron.


KITABUSSAMAWI FIBAYANI TASAWWUF
1. PENJELASAN KITAB
               Kitab adalah bentuk masdar dari lafal كتب يكتب كتابا yang mempunyai arti catatan. Adapun yang dimaksud kitab disini adalah kumpulan dari beberapa catatan yang dikemas didalamnya.


2. SAMAWI
             Samawi adalah bentuk mashdar dari lafadz سماء atau سمو yang mempunyai arti langit atau tinggi, sedangkan lafadz سماوى itu mempunyai arti spiritual (Rohani) yakni perjalanan ruhani melalui pelantara burhan dan irfan, yang lebih kita kenal dalam istilah tasawuf dengan sebutan خطر السماوى (getaran ruhani dari qudsi ilahi) yang bisa membangunkan ruh jihad manusiawi untuk beribadah mendekatkan diri kepada Allah. 
Di samping itu ketika proses mengarang kitab ini beliau menulis kitab ini bukan kehendak dirinya sendiri, akan tetapi karena qudrat iradat Allah melalui burhan dan irfannya dari qudsi Robnya (Allah SWT) sehingga beliau memberikan nama kitab ini dengan nama كتاب السماوى .


3. TASAWUF 
              Tasawuf adalah merupakan disiplin ilmu yang di pandang lebih banyak berbicara persoalan-persoalan batin, kondisi-kondisi ruhani dan hal-hal lain yang hampir mengarah ke dalam yang bersifat pribadi, dan sulit di komunikasikan kepada orang lain, dengan cara membuang sifat-sifat yang tercela (مذمومة) diganti dengan sifat-sifat yang terpuji (محمودة) sesuai dengan definisinya, yakni tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui hal ihwal diri, seperti halnya mengetahui sifat-sifat yang tercela dan sifat-sifat yang terpuji.

              Adapun yang di maksud dengan sifat-sifat yang tercela yaitu seperti sombong, riya’, hasud, iri dengki, buruk sangka, dendam, fitnah dan lain-lain yang termasuk syirik khofi atau penyakit-penyakit hati yang sangat di benci Allah dan Rasulnya.
               Sedangkan sifat terpuji adalah ikhlas, sabar, tawakal, tawadu, futwah (empati) sesama manusia dan lain-lain yang merupakan bagian ilmu yang menuju akhlaqul karimah yang sangat di cintai Allah dan Rasulnya.
TOPIK ( KITAB SAMAWI ) 
Didalam kitab ini menjelaskan perjalanan manusia secara Jasmaniyyah serta Rohaniyyah menuju usul ( Makrifat ) baik secara Asma, Shifat, Af’al, Dzat dengan cara mensucikan Diri, Ibadah, ‘Ubudiyyah dan ‘Abudah sehingga manusia menjadi faham akan Hakikatnya kehidupan dan Hakikat manusia di ciptakan.(menemukan jati diri)


REFERENSI KITAB
A. Al-Qur’an 
B. Al-Hadits 
C. Ihya’ Ulumudin (Imam Ghozali)
D. Al-Hikam (Ibnu Athoillah Al-Iskandari)
E. Fathur Robani (Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani) 
F. Risalatul Qusyairiah (Syaikh Abu Qosim Al-Qusyairi)
G. Syamsul Ma’arif (Imam Ali Al-Buni) 
H. Manba’ Ushul Hikmah (Imam Ali Al-Buni) 
I. Dan kitab-kitab lainnya yang berhubungan dengan tasawuf.



PENDAHULUAN 
مأ لف



Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;

               Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin segala Puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan banyak sekali anugrah kepada kita semua selaku hamba yang selalu memharapkan Ridho serta Ampunan dari sang Kholiq, Sholawat serta Salam semoga tercurah limpahkan kehadlirat Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun kita dengan membawa Aqidah-aqidah serta Akhlakul karimah kapada jalan kebenaran dan yang di Ridhoi oleh Allah SWT. yaitu Addinul Islamil Qoyyid (Agama Islam yang Kokoh ).


               Didalam menyeimbangkan kader-kader penerus perjuangan Rasululloh SAW. Banyak sekali hal-hal yang harus kita pahami dan harus kita capai dalam segala bidang fan ilmu Agama yang relative dan efisien untuk menunjang jati diri yang Agamis serta Nasionalis, tidak hanya memperdalam ilmu syariat saja, Insya Allah dengan pertolongan dan Ridho dari Allah SWT. Saya KH. M. Abdul Ghufron, ingin sekali mengajarkan kepada semua kalangan masyarakat dalam mempelajari ilmu Tasawwuf yang berbaur Salafussolih dan Modern dalam bentuk KALAM SURYANI. Kerena memang Suryani adalah bahasa yang dipakai oleh para Malaikat dan para Rasul serta para wali, itupun tidak semua bisa menguasainya walaupun ada hanya sebagian kecil saja. Untuk lebih jelasnya siapakah para wali yang diberi kemampuan bahasa Suryani bisa dilihat dalam kitab Karomatul Auliya karangan Syekh Yusuf bin Ismail An-Nabhan. Sesuai dengan maqom-maqomnya para auliya itu sendiri.

               Mengenai adanya Kitab yang saya karang ini, memang tidak di tujukan untuk Muhadatsah ( Percakapan ) akan tetapi untuk menjelaskan perjalanan Makhluk menuju sang Kholik (Tasawwuf), yang selama ini banyak menusia ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan mengatas namakan Tasawwuf, akan tetapi mereka tidak memahami bagaimana perjalanan Tasawwuf yang sebenarnya, lebih-lebih di zaman sekarang banyak sekali Ulama Akhirat ( benar-benar dekat dengan Robb nya ) yang sudah kembali ke Hadratillah, sehinga hilanglah Fitrahnya Ilmu dan ajaran-ajaran Salafussolih (Ulama’-ulama’ terdahulu) .

             Sebelum membahas lebih jauh, saya ingin menjelaskan asal usul Kalam Suryani. Bahwasannya Allah SWT. Menurunkan bahasa ke dunia ini dengan empat bahasa, yaitu : Suryani, Ibrani, ‘Ajam dan Arab.
Adapun bahasa suryani adalah bahasa yang di gunakan pertama kali di bandingkan bahasa-bahasa lainnya, seperti halnya Nabi Adam AS. Yang di jelaskan dalam kitab Fathurrobbani, Majlis yang ke 62 menjelaskan mengenai Tauhid yang di karang oleh Syeh Abdul Qodir Al-Jailani dalam maqolahnya


اول ما تكلم ادم عليه السلام بالسريانية ويحاسب الناس يوم القيامة بالسريانية فإذا دخلوا الجنة تكلموا بالعربية بلغة محمد صلعم.

Artinya :”Permulaan bahasa yang di pakai Nabi Adam adalah Bahasa Suryani, dan semua manusia akan dihisab di hari kiamat dengan menggunakan bahasa suryani pula, kemudian ketika mereka menjadi penghuni syurga, mereka menggunakan bahasa Arab yaitu Bahasa yang digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.”

               Bahkan para sahabat Rosul banyak yang menguasai Bahasa Suryani dan Ibrani atas dasar perintah dari Rosululloh SAW. Salah satu diantaranya adalah Zaid bin Tsabit, diceritakan ketika dalam masa perjalanan dakwah Islam, jika Rasulullah SAW. Hendak mengirim surat kepada kaum yahudi, beliau selalu meminta tolong kepada orang yahudi untuk menulis surat tersebut lalu Rasululloh SAW. Merasa hawatir penulis yahudi itu menulis yang tidak-tidak sehingga membuat beliau tidak tenang.


               Kemudian Rasululloh SAW. Menyuruh Zaid bin Tsabit RA. Untuk mempelajari bahasa Yahudi (Ibrani), ternyata Zaid bin Tsabit dalam jangka waktu 15 hari beliau bisa menguasai bahasa ibrani tersebut, setelah itu Zaid bin Tsabit selalu menuliskan surat dakwahnya Rasululloh untuk kaum yahudi sekaligus menerjemahkan balasan surat dari kaum yahudi tersebut. Bahkan Rasululloh SAW. Pernah menyuruh Zaid bin Tsabit RA. untuk mempelajari bahasa Suryani dan dia dapat menguyasainya dalam waktu 17 hari. Kepiawaian Zaid bin Tsabit dalam bahasa memberikan kontribusi yang sangat besar dalam Syiar islam. 
Allah SWT. Berfirman dalam Al-Qur’an yang menyiratkan pentingnya pengetahuan bahasa.

وَمِنْ أٰياَتِهِ خَلْقُ السَّمٰوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفُ اَلْسِنٰتِكُمْ وَاَلْوَانِكُمْ ۚ اِنَّ فِي ذٰلِكَ لأٰيَاتٍ لِلْعَالِمِيْنَ ﴿ الروم : ۲۲ ﴾

Artinya :”dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah penciptaan langit dan bumi dan perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.”( QS. Ar-Rum : 22 ).

Bahkan dalam ayat yang lain dijelaskan :


وَمَا اَرْسَلْنَا مِنْ رِسُوْلٍ اِلاَّ بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ  ۖ  فَيُضِلُّ اللهُ مَنْ يَشَاۤءُ وَيَهْدِى مَنْ يَشَاۤءُ ۚ وَهُوَ العَزِيْزُ الحَكِيْمُ ﴿ ابراهيم : ٤ ﴾

Artinya :”Kami tidak mengutus seorang Rasul pun melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang di kehendaki. Dan Dialah tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” ( QS. Ibrahim : 4 )

               Kitab ini saya beri nama ( KITABUSSAMAWI) yang mempunyai arti Perjalanan Ruhani . Bukan untuk menandingi Al-Qur’an dan Hadist akan tetapi mengembalikan Al-Qur’an dan Hadist kepada Fitrahnya. Karena melihat perkambangan realita kehidupan sekarang ini manusia sudah di porak-porandakan Aqidahnya dengan kemajuan tehnology sehingga manusia enggan mempelajari ilmu agama, Al-Qur’an dan hadist dengan metode yang telah diberikan oleh ‘Ulama Salafussoleh, padahal sudah jelas keberkahan serta manfaatnya lebih jauh dibandingkan dengan metode zaman sekarang. Sebagaimana sabda Nabi SAW :”di akhir zaman akan tiba masa dimana Al-Qu’an tinggal tulisannya, Agama Islam tinggal sebutannya dan Masjid tinggal bangunannya.” 

               Dan mudah mudahan dengan adanya kitab ini, bisa memberikan pemahaman kita terhadap Al Qur’an dan Hadits sebagai pegangan hidup menuju hidup yang abadi. Karna Al- Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka yang di warisan Nabi Muhammad SAW. untuk umatnya.
sebagaimana Sabda Nabi :
تركت فيكم امرين فإن تمسكتم بهما لن تضلوا ابدا كتاب الله وسنتي

Artinya :”aku wariskan dua pusaka untuk kalian, apabila kalian memegang teguh kaduanya maka tidak akan tersesat selamanya, yaitu Al-Qur’an dan Hadist.”


               Dengan adanya karya Ilahiyyah yang saya kemukakankan ini mudah-mudahan bisa memberikan jalan Hikmah serta Mukasyafah bagi orang-orang yang sekuat tenaganya ingin mendekatkan diri serta riyadhoh kepada Allah SWT. Dan mudah-mudahan amal yang kita perbuat bisa diterima dan dibalas oleh Allah SWT. dengan Raudhotul Jannah Nya kelak di yaumil akhir. Amin 

Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh;

Surabaya, 26 Desember 2012

KH. M. Abdul Ghufron Al-BAntani